Sesekali manusia perlu mengaktifkan sisi-sisi purba dalam dirinya; sebuah sifat murni milik survivor, pejuang bertahan hidup—demi menjalankan tugas kemanusiaan (sekurang-kurangnya milik pribadi) yang harusnya ia selesaikan. Kemudian kesampingkan sejenak proyeksi berlebihan berupa pandangan buruk dari orang lain, juga rona kehidupan baru yang mengombang-ambing masyarakat urban; lifestyle based on gawai-sentris.
Tugas kemanusiaan (milik pribadi) itu seperti apa?
Adalah serangkaian perbuatan-perbuatan dasar dan primer yang menjadikanan manusia hidup. Menunaikan hak tubuh, akal, dan hati.
Hak tubuh itu misalnya berupa tidur yang cukup di malam hari, sesaat di siang hari, kemudian bangun dan beraktivitas di pagi hari. Makan untuk menopang tubuh, bukan memuaskan lidah semata. Kemudian hendaknya manusia bergerak baik secara fisik maupun psikis atas karunia yang ia peroleh berupa hidup, napas, dan sehat.
Hak akal adalah dengan berpikir, membaca. Ojeknya? Apa saja. Buku, lingkungan, orang-orang, dan segala hal. Otak memang sudah tugasnya untuk mengamati, mencerna, menyimpan berbagai memori, untuk kemudian membentuk sebuah konsep dan memecahkan problem.
Hak hati berupa pemenuhan spiritual. Kekosongan yang takkan pernah bisa diisi oleh tubuh dan akal muaranya adalah hati. Manusia itu terbatas maka hendaknya ia semakin mendekat dan menuju pada Yang Tak Terbatas.
***
Tulisan ini terinspirasi dari kegundahan saya pribadi. Hal sesimpel bertanya kepada orang Mesir terkait berbagai benda yang tak saya ketahui namanya saja, saya merasa sungkan. Takut dipandang aneh. Toh tapi setelah dipikir-pikir lagi, dalam kacamata pribumi, apa salahnya warga asing bertanya sesuatu yang lokal kepada penutur asli? Lalu kenapa saya terus khawatir?
Rupanya hal berupa 'bertanya-tanya secara gamblang kepada orang yang notabene asing dan belum kenal' tidak umum dilakukan oleh circle saya. Maka untuk keluar dari perasaan 'takut dianggap aneh' itu, saya harus punya keberanian. Juga kesadaran bahwa saya manusia, orang lain pun sama manusianya. Dalam pemenuhan kebutuhannya, manusia perlu orang lain. Dan kunci pertama yang harus dibuka dalam pemenuhan kebutuhan itu adalah 'interaksi'.
Jadi, kenapa saya tidak mencoba?
Kamis, 11 November 2021
0 komentar:
Posting Komentar