F Jalan Ajaib - Satpam Abbasea

Jalan Ajaib

Hujan tanda pergantian musim - Satpam Abbasea

Sabtu, 07 November 2020

Hujan turun lembut di Hay Ashir. Meninggalkan jejak-jejak seperti jerawat di Hay Sabi. Semakin jauh berjalan, semakin riang hujan turun. Membuat mobil-mobil yang melaju di Hay Sadis menyemprotkan air dari ban-ban yang berputar kencang.

Aku mengintip dari jendela di belakang sopir. Membiarkan air hujan masuk menerpa mukaku. Aku suka air hujan, tapi rintik-rintik saja. Kali ini tak menjulurkan lidah. Terhalang masker.

Rintik hujan yang mampir di jendela bus membentuk gelembung-gelembung yang berbaris acak. Memantulkan cahaya merah, oranye, kuning, dan putih lampu kendaraan. Cantik. Kulihat dari gelembung itu, jalanan bagai kanvas yang baru saja dilukis.

Di ujung jalan sana, di kedai minum ashob, bocah kecil melompat riang. Tangannya menggapai-gapai barisan hujan. Tepat di sebelah kanan busku, mobil sedan melambat. Di dalamnya, dua anak kecil dalam pangkuan menempelkan tangan pada kaca mobil, memandangi langit cantik bertabur hujan. Dan, hei, lihat! jendela asrama militer di ujung jalan sana juga penuh. Bapak-bapak tentara rupanya juga suka melihat hujan.

Sebuah keajaiban bisa merasa hangat di tengah hujan yang turun lebat.
Banyak nikmat yang patut dirayakan :)


CONVERSATION

1 komentar: