F Refleksi 11 Muharram 1446 H - Satpam Abbasea

Refleksi 11 Muharram 1446 H

Kurasa tidak ada tempat sesejuk dan setentram lingkungan rumahku. Jika foto foto yang kujepret hari ini kubagikan ke khalayak luas, aku membayangkan mereka pasti berdecak kagum tentang betapa hijaunya rumahku. 




Kau pun bisa mencoba menyusuri jalanan di pagi hari pelan-pelan, melempar senyuman pada geliat pagi dan pepohonan. Meski tentu semua orang berada di kendaraan mereka, aku begitu senang bisa jadi pejalan kaki yang melengang santai dan menikmati liburanku. Sudah cukup satu bulan masa adaptasi di rumah, saatnya bergerak lagi. 

Aku memutuskan duduk di taman kecil dekat Pujasera sambil mencoba menulis kembali di blog ini. 





Kau tahu, dulu seseorang di pondok pernah nyeletuk begini, "Bacaan Al-Quran itu kalau jarang dimurojaah akan lupa, seseorang memerlukan lebih dari sekadar satu kali khatam untuk bisa lancar membacanya. Beda dengan baca kitab, sekali bisa pasti akan bisa terus meski jarang (atau bahkan) tidak pernah dimutolaah." 

Aku rasa dia salah. 

Segala hal di dunia ini sifatnya berubah, menuju kerusakan, menua dan fana. Makanya perlu ada yang terus diupayakan tiap hari. Seseorang yang berhenti bergerak akan mati, begitupula kemampuan yang tidak diasah akan tumpul. 

Semangat menjalani hidup pun perlu diupayakan. Usaha terkecilnya adalah bergerak. Sedikit, sedikit, dan sedikit lagi. Berjalan-jalan di pagi hari mana tahu adalah sebuah roda kecil yang menggerakkan gigi gigi raksasa di depannya. 

Melihat orang lain yang sudah bercucuran keringat dan berkendara duluan pada roda giginya yang superbesar pun tak perlu diambil hati. Adalah keberanian dan kemauan kuat untuk menantang diri yang kelihatannya bisa membawa kita menuju limit-limit tak terduga. 

Selamat bergerak kembali meski nanti banyak berhenti. 


 Mlg, 17 Juli 2024 (09.50) 

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar