Usang dan berantakan, dua kesan yang dulu selalu terpatri dalam kepalaku kini lenyap, terbabat habis. Makin bertambah umurku di sini, makin mengerti pula aku artinya buku-buku yang terhampar di lorong ruang tengah menuju kamar.
Saat tabir kedunguan dibuka sediki demi sedikit,seketika semua buku jadi permata tak ternilai. Alasannya sungguh sederhana, hampir semua buku yang kuinginkan, yang sedang trending di berbagai komunitas (setidaknya menurut hasil survey jagat otakku) tersusun cantik dan melambai untuk kubaca. Bagaimana bisa?
Uang yang kupunya mungkin tidak akan cukup untuk membeli kekayaan intelektual yang begitu melimpah ini. Beruntungnya aku mbak senior yang baik hati ini berlapang dada meminjamkan buku.
Ada anak kecil yang bersorak, akhirnya lembaran kertas ini menggairahkannya kembali!
(Darosa Gameela, Senin 05 Februari 2024)
Di hari-hari terakhir CIBF, sesaat menjelang berbuka puasa qodho.
0 komentar:
Posting Komentar