Adalah melihat kembali ke dalam diriku, ketika hal-hal mulai kacau di luar sana. Itikadku untuk terus maju, meski pahit juga tidak mesti mulus. Ada hal yang perlu kusesali—meski tidak perlu lama lama, terutama tentang perbuatan-perbuatan yang kurasa tidak perlu.
Adakalanya aku bingung mengapa harus terus belajar dengan perasaan dikejar-kejar tenggang waktu, perasaan ingin menang dari teman sendiri, perasaan tidak ingin kalah, alih-alih tertinggal, perasaan ingin bisa menghandle segala hal dalam satu waktu.
Aku tidak ingin belajar dengan perasaan tidak nyaman. Aku ingin belajar karena aku senang dengan aktivitas ini, bukan karena teman-teman atau apapun.
Tentu belajar itu mengejar rida Tuhan, begitupula hidup dan mati ini. Tapi aku perlu pendekatan dengan bahasa manusia, perlu pendekatan dengan gayaku sendiri; mengapa aku harus belajar, mengapa aku harus melaksanakan amanat ini, meski imbalan yang kuinginkan tidak ada, meski sepi dari atensi, sepi dari teman dan kesenangan.
Maka dari banyaknya nikmat yang kucoba hitung pada genggamanku, ada abi. Hanya menatap wajah abi bercerita panjang lebar tentang warna-warni suasana kantor, melompat dari cerita ini ke cerita itu, menanggapi ceritaku yang aneh dan terpotong-potong, lebih dari cukup untuk membuatku ingin belajar lagi.
Tentu abi akan membaca tulisan ini dan harusnya abi baca ini hehe. Terimakasih karena terus ingin memahami kami, anak-anak muda yang tingkahnya aneh-aneh, memahamkan bagaimana dunia berjalan, dan hidup dengan nano-nano.
Aku akan coba melakukan satu persatu nasihat abi yang belum terlaksana, nasihat orang dari generasi yang berbeda, yang seringkali kutanggapi dengan gengsi. Tapi keajaiban tuturan orang tua itu nyata, dan aku ingin jadi salah satu buktinya.
Aku mau terus belajar.
Aku mau terus hadir pada setiap proses kecilku, yang mungkin bagi orang-orang yang 'kuanggap besar' tidak lebih dari remah remah.
Aku tidak ingin jadi orang yang tidak menghargai usaha, apalagi usahaku sendiri, aku tidak ingin meremehkan diriku sendiri. Aku tidak ingin menganggap kecil usaha orang tuaku.
Aku mau terus belajar.
gambare apik mbak. gak diwarnai tah... masukkan ke IG wwwkwk
BalasHapus