Meski di kelas tak pernah diadakan tugas berat dan kawan-kawannya, diktat kuliah berbahasa Arab tidak kurang untuk sekadar membuat mahasiswa puyeng dan stres di kala ujian.

Apalagi maddah (matkul) yang isinya sulit dipahami dan dijejali dengan pendapat banyak imam, syubhat (tuduhan miring) dari kelompok penentang islam yang berceceran sana-sini, serta berbagai cara untuk membantah argumen tersebut, beuh sudah lah. Gimana caranya otak bisa menghafal ratusan halaman dalam semalam?

Meski begitu, sering kali dijumpai soal ujian yang keluar lebih mudah daripada perkiraan (apalagi soal banat). Tentu ini wasilah dari Allah melalui para dosen pengajar.

Lalu kenapa harus susah-susah membaca dan menghafal teori-teori sulit, kalau ternyata soal ujiannya mudah?

Selain memang ujian azhar itu penuh dengan faktor x, yaa, ngga ada salahnya baca diktat tebal dari berbagai diskursus ilmu keislaman; untuk memperkaya wawasan, menjadi bekal diri, dan memicu keingintahuan murid untuk mencari tahu lebih dalam dan lebih luas dari sekadar apa yang disajikan diktat kuliah dan soal ujian.


Ahad, 19 Juni 2022