F Sefruit kisah mengharukan di syuun - Satpam Abbasea

Sefruit kisah mengharukan di syuun

Mulanya saya ingin berangkat kuliah dengan berat hati dan setengah-setengah, berkat kabar yang datang dari seorang kawan bahwa kantor administrasi pembuatan kartu dibuka,  saya tidak di sana saat itu. Kabar itu baru saya dengarkan di sore hari, ketika kantor administrasi sudah tutup, dan saya sedikit kecewa. (Kenapa saat saya sedang berada di kuliah, seonggok kantor itu tak kunjung buka, dan malah sebaliknya)

Namun kemudian ketika saya memutuskan untuk menggenapkan hati dan mengubah niat (dari wacana yang awalnya hanya bertujuan membuat kerneh menjadi  kesempatan belajar di luar, menghirup udara segar, tidak tidur pagi, dan bisa belanja kebutuhan rumah) saya menjadi lebih lega. Jikalau tujuan primer saya tidak tercapai, banyak hal sekunder yang bisa dilakukan. Juga, setidaknya nanti saya punya alasan ke diri sendiri ketika kemungkinan terburuk tidak mendapat kartu hingga ujian dimulai, saya bisa sedikit mangkir dari rasa bersalah.

Kemudian setelah tekad tersebut bulat dan saya berhasil menapakkan kaki dengan mantap dan ringan ke kuliah, saya tercengang melihat syuun (iya, kantor administrasi itu) belum buka padahal jam sudah menginjak pukul sepuluh lebih!

Saya kemudian duduk dulu, menghirup napas dan main hape di bangku yang terhampar di muka jendela syuun. Tidak begitu lama hingga suara "cklek" gagang jendela terdengar, disusul pekikan dua saudari Malay, "yey, buka! "

Betapa terharunya saya mengetahui jendela itu, yang tidak pernah saya ketahui kapan bukanya, menghamparkan welcome kepada saya; pelanggan pertama pengurusan kartu.

Yang lebih mengejutkan, kartunya bisa diambil dan dicetak hari itu juga! Alhamdulillah.

Magic :')

Selasa, 11 Januari 2022


CONVERSATION

1 komentar:

  1. Mbak nek nulis kata ganti orang pertama "saya" . Gantien sama "aku"..nanti rasanya rak bedho

    BalasHapus