F First day on my second track (tsaniyah ushuluddin) - Satpam Abbasea

First day on my second track (tsaniyah ushuluddin)



#livereportkuliah

Kelas besar yang bentuknya bukan podium. Peserta kelas cukup bersemangat—setidaknya untuk minggu pertama di tahun ajaran baru ini, meski begitu tetap saja kelas tidak terisi penuh.

Di tahun kedua ini ada hal-hal yang perlu disyukuri dari kebijakan pembelajaran yang baru saja di susun.

Pertama terkait jadwal masuk kelas. Memang porsi hari dalam seminggu bertambah, yang semula dua kali jadi lima kali. Tapi itu lebih baik daripada berusaha mati-matian menahan ngantuk, lapar, dan lelah dari pagi hingga sore menjelang maghrib. Tiga mata pelajaran dalam sehari kurasa cukup pas dan memberi ruang untuk bernapas.

Kedua, tentang ditiadakannya diktat kuliah dalam bentuk cetak. Menurut kabar yang beredar, nantinya diktat kuliah akan digantikan dengan CD pembelajaran berisi video-video penjelasan dari dosen. Aku tidak tahu kenapa kebijakan yang keluar bisa seekstrim itu. Yang jelas, kabar viral yang menimbulkan kepanikan mahasiswa itu asalnya bukan dari Azhar, melainkan dari pemerintah untuk seluruh perguruan tinggi di Mesir. Begitulah yang tadi kudengar dari dosen pengajar matakuliah umum.

Namun begitu, bukan orang Azhar namanya jika tak bisa mengambil ibrah. Mendengar isu demikian, dosen pengajar kuliah banin memberikan tanggapan yang cukup dalam.
Beliau mengatakan bahwa ilmu itu didapat dari melihat dan mendengar kepada guru, bukan sekedar membaca buku. Masalahnya adalah para mahasiswa terbiasa untuk tidak mengikuti kelas dan hanya mengandalkan pemahamannya lewat buku bacaan ketika ujian hendak tiba. Tentu yang demikian itu bukanlah karakter seorang penuntut ilmu apalagi Azhari.

Meski keautentikan dan keabsahan perkataan dosen tadi belum terverifikasi, tapi isinya cukup menampar dan nyelekit bagi sebagian besar mahasiswa. Pasalnya, sudah menjadi adat turun-menurun; tiadanya absensi, presentasi, diskusi kelompok dan tugas-tugas akumulatif menjadikan mahasiswa belajar diktat hanya untuk kepentingan ujian semata, (kebanyakan) itupun lewat pembacaan taraf murid saja. Maka tidak heran kebijakan demikian seakan-akan menampar dan memberi teguran,"Hei ayo balik kuliah, nak!"

Hmm yah. Begitulah.

Satu lagi yang perlu diapresiasi dengan rasa syukur; kelas baru dengan sirkulasi udara baik dan pemandangan segar. Intinya, selamat kuliah!

Senin, 11 Oktober 2021


CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar