Kamis, 25 Juni 2020
Ada sebuah dongeng yang masyhur di antara kami. Dongeng tentang kutukan pagi. Kutukan yang katanya bakal menghampiri sebagian besar umat manusia.
Pelakunya masih misteri tapi kutukannya nyata terasa. Korban yang terkena kutukan bakal tak sadarkan diri dan susah untuk bangkit berdiri. Tapi bukan berarti tak bisa bangun lagi.
Kutukan ini menjangkiti seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu. Tua, muda, kaya, miskin, pekerja, dan pengangguran semua bisa kena.
Dampak terburuknya, sekali engkau terkena kutukan ini, untuk seterusnya bakal sering kena lagi. Macam orang kesurupan. Sekali bolong jiwanya bakal mudah dimasuki barang halus dan kesurupan lagi.
Cara sembuhnya gampang-gampang susah. Obatnya tak dapat dibeli di apotek, bukan pula ditebus dari semburan liur tukang jampi-jampi. Tidak. Tidak sekeramat itu. Tapi kurasa medis juga tidak punya obat khusus untuk menangani kutukan ini. Lantas obatnya di mana?
Obatnya hanya korban itu yang punya. Cara pemakaiannya juga tergantung kemauan korban, mau sembuh atau terus terkutuk. Dan kau tidak akan tahu susahnya berjuang untuk sembuh sampai kau merasakan kutukan itu sendiri.
Satu lagi info. Kutukan ini bagai candu. Dia racun berbalut madu. Senang-senang hingga tak sadar gimana gitu. Menurut persaksian dari beberapa korban—yang belum sadar bahwa dirinya korban, katanya setelah bangun dari kutukan, badan bakal terasa fresh. Loh kan. Itu ciri-ciri sudah kena tapi tak mau mengakui.
Tidak sedikit dari mereka yang awalnya coba-coba dan meremehkan ujung-ujungnya tak bisa kembali normal lagi.
Jadi harus bagaimana?
1. Jangan pernah coba-coba untuk bermain dengan kutukan ini. Apalagi serius ingin kena. Jangan. Walaupun godaannya memang begitu dahsyat. Setelah terkena satu kali efeknya bakal meningkat berkali-kali lipat dari sebelumnya.
2. Jika terlanjur kena, tenanglah dan jangan panik, tapi jangan pula keenakan dan tidak mau pulang. Tanamkan pada dirimu bahwa kamu ingin sembuh. Latihlah tubuhmu untuk terus bergerak. Berkawanlah dengan udara segar pagi hari. Lihatlah sekelilingmu dan berpikirlah. Satu lagi, hindari kasur jauh-jauh!
:)
0 komentar:
Posting Komentar