Ahad, 22 Maret 2020
Di libur 2 minggu ini aku kembali berkawan dengan kasur, bantal selimut, dan tentu saja hape ber-Wifi.
Apakah tidak bosan? Tentu saja sangat bosan. Kita semua pastinya punya saat di mana untuk istirahat saja harus menunggu segala pekerjaan kelar—itupun kadang kerjaan masih membayangi di alam mimpi. Begitupun sebaliknya, kadang atau malah seringkali, kita punya sangat banyak waktu luang yang salah kita sikapi, sehingga terjadilah apa yang disebut orang-orang dengan rebahan plus gabut.
Aku jadi ingat episode libur panjang satu semesterku kemarin, yang gak kalah gabutnya dari keadaan sekarang. Bukannya saat itu aku nggak punya planning pekerjaan atau sesuatu yang ingin dicapai, bukan. Planning sih ada, seperti pingin khatam kitab nahwu Al-Miftah, pingin khatam Al-Qur'an, pingin aktif menulis. Tapi eksekusi-nya ga kujalankan. Kenapa? Ya karena reward-nya itu gak instan, gak nampak di depan mata ini.
Saat itu rebahanku ditemani oleh ratusan episode komik online gratisan, YouTube, WhatsApp dan Instagram yang ga jelas tapi menghibur, terutama video-videonya.
Kalo di YouTube ada channel receh kuliah luar negerinya Jerome Polin cs ( Turah, Leo, Hansol), ada juga channel kuliah dan self healing-nya Gitasav, channel hijrah Hijab Alila, sampe channel masak-masak ala anak kos, Mas Puguh Kristanto.
Di Instagram ada ustadz-ustadz Barisan Bangun Negeri beserta anak buah mereka—remaja hijrah, wkwk. Ada IQomik dan para seniman dakwah, juga ada pak Bossman Sontoloyo Mardigu.
Semua itu sedikit banyak memberikanku inspirasi.
Seperti tadi contohnya. Ketika aku menonton video Bossman tentang warfare antara China dan Amerika—di situ pak Mardigu berkata bahwa ucapannya ini bukannya teori konspirasi, tapi memang begitu adanya. Kurang lebih sudah ada 200 buku yang beliau baca selama 10 tahun ini. Jadi ngomongnya nggak asal njeplak.
Aku jadi berpikir,
" Bener juga ya. Pantes aja video-video pak Mardigu ini bisa sedemikian menarik dan bombastis, wong sumbernya gak main-main!"
Di situ aku sadar kenapa selama ini begitu berat bagiku untuk menulis. Bahkan untuk mengangan-angan "mau menulis apa" sungguh sulit terpikir. Ya gimana enggak, wong aku ini sudah jarang baca buku. Mau dapat ide dari mana?!
So, semangat membaca, diriku!
0 komentar:
Posting Komentar