F makalah kedua - Satpam Abbasea

makalah kedua

Pusingnya mikir makalah sama seperti pusingnya mikir ngerjain skripsi. Disuruh buat tema sendiri, aku belum mampu. Sudah dibuatkan tema dan titik temunya dengan grand tema, malah ngga semangat dan menunda-nunda. Sekarang ketika teman-teman satu persatu mengerjakan makalah, bahkan menyelesaikannya, pikiranku makin tak karuan. 


Yang perlu dikerjakan adalah membaca lalu menulis dan mengabaikan kata kata yang berdengung di kepala bahwa aku sama sekali tidak kompeten menyelesaikan apapun. Tapi mereka tak terbendung. 

Aku tidak suka mengetahui kenyataan bahwa model makalah yang harus kukerjakan adalah studi analitik hadis seperti yang kukerjakan tahun 2021 silam. Begitu banyak hal yang sebenarnya tidak ingin kulakukan tapi harus dilakukan. Supaya bisa hidup seyogyanya manusia, supaya sepadan dengan rasa sakit dan lelah yang diperjuangkan orang tua. 

Hmm setidaknya makalahku lebih mudah untuk dipahami berbagai kalangan, bahkan bagi mereka yang tidak belajar konsep ilmu kalam. Karena yang kutulis bukan pembahasan postulat khusus yang penuh istilah rumit. Sesuatu yang dekat dan sudah banyak ditulis (sampai aku bingung sisi mana kebaharuan yang perlu aku dalami supaya tidak terkesan plagiat dan mengulang pembahasan). Ya, pembahasan tentang firoq (sektarian). 

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar