F kosmologi ekologis - Satpam Abbasea

kosmologi ekologis

Berkesempatan membaca beberapa fragmen Rasail Ikhwan as-Safa dan menemukan titik unik khas filsafat islam ada pada kosmologinya. 

Kosmologi sebagai upaya penyingkapan kesadaran kedirian manusia dalam tatanan jagat raya bukan kumpulan data mati yang membatasi diri pada gejala-gejala fisik. Oleh karenanya kosmologi tidak hanya menyoal astronomi, tapi merangkum juga astrologi yang menyelidiki kualitas simbolik dan spiritual semesta. 

Ikhwan as-Safa, dengan konsep metafisika yang dipaparkan dalam simbol-sombol numerik pythagorean membuat proses penciptaan, relasi kosmos berikut hierarki wujud seluruh makhluk tersusun dalam harmoni yang indah—yang pada beberapa sisi banyak menyingkap kode-kode langit dari ayat Tuhan. 

Prinsip alam semesta bukan didasari oleh kerja-kerja mekanik, semua berjiwa atas izin-Nya dan berusaha merengkuh penyebab finalnya masing-masing; menuju sebab kejadiannya. 

Mineral sederhana, tumbuhan, hewan, semuanya dianugerahi kualitas-kualitas yang saling menopang hierarki wujud demi tujuan final yang ada di jiwa manusia. Makrokosmos mikrokosmos bahu-membahu menyongsong manusia untuk menembus batas sadarnya, menjadi manusia sempurna dan kembali dari multiplisitas pada Yang Satu. 


Sebuah konsep kesadaran dan laku yang bukan hanya sulit untuk diemban, bahkan mungkin juga tidak cocok dijadikan pendekatan bagi semua kalangan. 

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar