Aku tahu bahwa tiap hari mungkin saja berbeda. Ada hari penuh gairah dan semangat, dan ada hari yang super melelahkan, menguras energi, emosi, air mata. Ada hari-hari dan fase diri yang tidak kuinginkan. Ada banyak kurang dan pengulangan. Lagi-lagi dan lagi.
Aku akan berhenti nggumunan. Setiap orang diciptakan pada porsinya, aku apsa trayekku, mereka pada trayeknya. Adalah sebuah ketamakan yang menjerumuskan; untuk selalu ingin semua hal baik yang dipunya orang lain. Kebahagiaan dan keunggulan itu, sejatinya setiap orang hanya sedang menikmati fasenya, menikmati pemberian Tuhan dalam hidupnya. Sawang sinawang.
(belajar dari rabbithole) sebagaimana orang tua yang belajar parenting sedemikian rupa tidak akan lolos dari tangisan anak, emosi, penolakan, bentakan yang terlepas diucapkan, tapi semuanya adalah rangkaian besar dari proses pembelajaran. Anak kecil belajar, orang dewasa belajar, setiap orang perlu belajar pada porsinya masing-masing, dengan cara uniknya masing-masing.
Orang yang hidup di masa lalu akan selalu bergumul dalam penyesalan tanpa berani berbenah. Sedang orang yang hidup di masa depan hanya akan selalu cemas dan (lagi-lagi) takut bertindak. Hidup di masa ini, menjalankan tugas, menjalankan peran.
Nawainaa taqorruban ilaika yaa rabb.
0 komentar:
Posting Komentar