F recall talaqqi (3) - Satpam Abbasea

recall talaqqi (3)

Sekitar sebulan yang lalu, aku menjumpai syekh Salim dalam setelan jas resminya menuruni tangga mabna adim dan berbelok keluar, menuju deretan mobil yang diparkir dan menyalami satu dua orang. Gadis sekampus tidak ada yang menyadari bahwa seorang alim baru saja lewat di tengah-tengah mereka. 


Aku pertama kali mendengarkan beliau dari rekaman yutub yang kudengarkan entah di tingkat satu atau dua, tapi aku lupa saat itu mencari dars apa. Di kemudian hari nama beliau kerap kali muncul; di muqarrar dakhil, di status teman, di fb. Setahuku beliau jebolan tafsir yang juga gemar bergelut di bidang ilmu aqliyat. 

Ingin sekali rasanya bisa hadir dars dan mulazamah dengan beliau. Begitu tulisku di status ig, lengkap dengan potret beliau yang kuambil diam diam di tengah kerumunan mahasiswa.

Rupanya doaku diijabah.
Dag dig dug sekali tadi. Bimbang antara datang dars penuh mahasiswa yang sama sekali asing, atau menuruti gengsi dan rasa malu lalu diam di rumah saja. 

Aku memilih untuk berani. Aku tidak mau kehilangan (lagi) kesempatan mendapatkan ilmu dari syekh azhar gara gara malu, merasa tidak siap, dan capek.


Yah meski akhirnya aku datang dengan perasaan kecut kecut sedap, banyak malaikat penolong yang diturunkan untukku. Dars belum dimulai, aku dapat kursi, ditemani dua ibu ibu mesir dan seorang mahasiswi yang datang berurutan setelahku. 


Beliau kali ini datang dengan setelan gamis putih dan peci kuning timun. 

Senang sekali🥺

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar