31 Januari 2021
Beberapa menit sebelum adzan Maghrib. Di bus 31 arah Abbasea-Darrosa. Perempuan di sebelahku tiba-tiba berkata ke lawan teleponnya, "Kamu sekarang di mana?"
Aku terhenyak. Rasa-rasanya sebelahku ini bukan orang Asia. Apa aku salah lihat? Dari sudut mataku jelas-jelas perempuan itu warga Mesir asli, postur tubuh dan baju, komplit.
Aku tetap diam, duduk manis memandang kaca depan. Ah, dari pembicaraan selanjutnya aku benar-benar yakin bahwa dia orang Mesir. Pelafalan dan kosakata bahasa Indonesianya bagus, bahkan dia bisa bilang "nggak". Satu hal yang membuatnya terdengar "Ghoiru Natiq" adalah intonasinya.
Perempuan itu beberapa kali menyebut keberadaanku pada suara di seberang sana.
"Wanita .. Wallahi, dia wanita. Aku pikir dia orang Indonesia."
Aku tergelitik. Pingin kuajak bicara tapi kutelan lagi niatku. Nggak sopan menyerobot orang yang lagi teleponan. Lagi-lagi aku hanya diam sambil senyum-senyum takjub.
Di jalan depan mustasyfa Husein, saat bis sudah seharusnya berhenti, niatku tak tertahankan. Aku mengajaknya ngobrol, uhuy! Entah kenapa aku jadi kegirangan.
Kutanya dia bisa belajar bahasa Arab dari mana, berapa lama, apakah dia orang asli atau campuran, sudah pernah ke Indonesia atau belum, daaan, namanya siapa. Sudah begitu saja.
"Kamu keren deh bahasa Indonesianya!"
"Oh, ya? Aku kira kamu juga baik bahasanya."
"Lah, kan aku memang orang Indonesia."
"Bukan, maksudku, bahasa Arabmu juga pasti bagus."
"Aahahah- Aku tersenyum kecut -Iya. Insyaallah."
Setelah melempar nama satu sama lain dan saling menyemangati (?) Aku buru-buru ngibrit. Bingung mau membahas apa lagi, aku melompat dari bis dan segera menyebrang. Tentunya masih sambil senyum-senyum sendiri, dengan perasaan gamang. Aneh tapi senang ngobrol dengan orang asing. Heuheu.
Jadi seperti ini rasanya ketika orang Mesir mendengar kami berbicara bahasa Arab. Lucu juga. Ternyata aneh dan agak kagok juga menimpali orang asing dengan bahasa baku. Ada kekhawatiran yang diajak ngobrol malah nggak nyambung. Hahah.
Sore ini ditutup dengan sembahyang maghrib sekawanan burung merpati di langit oranye atas sana.
Lah tibake orang endi
BalasHapusAkhirnya nggak terjawab orang mana
BalasHapus