F Kota Tua Abbasea - Satpam Abbasea

Kota Tua Abbasea



Abbasea Mengetuk Hatiku

Ahad, 26 Januari 2020


Sehari setelah perayaan revolusi Mesir—aku menuruni tangga kecil berdebu yang penuh dengan bau kencing binatang jalanan. Debu-debu dari cuilan semennya yang keropos menelisik ketika ujung gamisku sedikit tersibak.

Udara dingin kota Kairo yang kabarnya hari ini mencapai 4 derajat sempat menghentikan langkahku berhari-hari di dalam rumah sepanjang waktu.

Sore ini tubuhku sudah mulai bersahabat dengan gigitan udara dingin di sini. Aku memutuskan untuk menurut ketika kating menyuruh aku ikut "bertamasya" membeli alas lantai kamar di pasar belakang flat kami.

Matahari sore menemani kami menyusuri jalanan lurus diapit apartemen-apartemen tinggi di kanan dan kiri. Cahayanya menyapa lembut lembaran-lembaran baju yang berjajar tumpang tindih di tali jemuran jendela setiap flat. Agaknya malam ini mereka bisa segera diangkat dan disetrika.

Tanpa sadar aku bergumam,
" Ooh.. ternyata mataharinya sudah muncul toh.." Senyumku mulai mengembang.

Mobil-mobil berjajar di jalanan depan apartemen hingga jalan raya, mengingatkanku pada kepadatan mobil di kala Malang sedang macet-macetnya.

Bangunan-bangunan semuanya menjulang tinggi, tanpa ada halaman dengan pohon pohon rindang barang sejengkal saja.

Sore ini kami serasa di bawa kembali ke jaman bapak-ibu kami remaja. Tahun 70 atau 80-an mungkin. Semuanya begitu klasik. Cahaya matahari kuning temaram. Sempurna.

Entah kenapa semua orang di pasar berbicara dengan tempo lambat. Pedagang kaki lima menatap kami syahdu. Unggas dan kelinci yang selama ini kutahu suka berontak dan ingin kabur, kali ini terdiam manis di kurungan terbuka dibalik punggung ammu-ammu(paman) tukang daging, tanpa diikat sama sekali. Aku takjub. Begitu pula dengan tuk-tuk(bemo) yang terkenal bar-bar, mereka hanya melaju pelan sambil sesekali menekan klakson agar orang-orang minggir.

Aku seperti hidup di dunia yang berbeda. Tanah yang kutapaki ini begitu tenang dan damai—yah, selain memang hanya kami serumah saja mahasiswi Indonesia yang tinggal di Abbasea.

Aaah.. mungkin ini yang membuat kami kangen nantinya.


CONVERSATION

1 komentar: