F tidak suka - Satpam Abbasea

tidak suka

Descartes menyangsikan segala hal dan menyisakan kesangsian itu sebagai pijakan dan prinsip pertama untuk filsafatnya. Seradikal apapun keraguan yang ia buat, bahkan sejauh keraguan atas kemampuannya dalam meragukan, membuatnya meyakini bahwa satu-satunya hal yang pasti ada adalah keraguan itu sendiri. 


Dirinya yang sedang meragukan, satu-satunya hal yang bisa diamini secara pasti. Ujung dari segala hal yang dibuang dalam ambang keraguan itu adalah aktivitas meragukan itu sendiri. Itu yang tersisa.



**
Saat segala hal menjadi tidak menarik, bahkan saat ketertarikan pada diriku hilang dan aku membenci diriku sendiri, yang tersisa dari segala perasaan yang hilang adalah kesadaran bahwa aku adalah kedirian yang lemah dan serba kurang. 

Kesadaran bahwa ada banyak hal di luar dan di dalam diri ini berjalan tanpa meminta izin dariku terlebih dahulu, membawaku pada kenyataan bahwa keadaan bahagia dan nestapa bukan kuasaku. Manusia hanya bisa mengusahakan dan segala hal berjalan dengan kuasaNya. 

Bilapun kebencian dan keputusasaan pada segala hal merambat pada takdir dan penciptanya, tak mengubah apapun. Manusia memang begini lemahnya. 

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar