Mahakasih Allah yang telah menjadikan tidur sebagai pelipur nestapa, membuat semesta bekerja untuk membentuk kubah, melindungi dan menghiburku.
Peter Adamson, peneliti filsafat Islam yang baru-baru ini kuikuti perkembangan karyanya, menuliskan sejumput fragmen dari Al-Kindi tentang bagaimana menyikapi kesedihan. (Kesedihan bisa kuartikan sebagai kemalangan, nestapa, dan segala jenis perasaan tidak nyaman yang dekat dengan kehilangan dan kekosongan.)
Caranya sama seperti yang dibilang abi kapan lalu, sebisa mungkin menghindari kemelekatan dengan dunia. Bukan berarti menolak segala jenis ikatan dengan sekitar, mana mungkin bisa. Namun bersikap seperti raja yang ketika menghadapi tamu, tidak menoleh ketika para tamu itu pergi nun juga tidak menolak menikmati segala hal yang disajikan mereka, mengambil dengan cara yang elegan dan tidak menampakkan kesan butuh.
Yang lucu adalah, kemelekatan seringkali diartikan pada perkara material, padahal kemelekatan secara imaterial, emosi, lebih jauh dampak kesedihannya jika hilang.
Maka pada setiap sikap optimis dalam sebuah hal, jangan lupa siapkan tempat untuk pesimis. Jangan pernah merasa memiliki sepenuhnya, bahkan terhadap emosi-emosi positif.
0 komentar:
Posting Komentar