Bismillah.
Membaca buku atau bacaan dengan topik serius itu beratnya bukan main. Bahkan kadang bukan kerena konten bukunya yang bikin orang malas membaca, tapi karena tebal halamannya, atau sesimpel tidak tertarik saja dengan aktivitas 'membaca'.
Memang aktivitas membaca itu bukan jadi tren menarik yang jamak dilakukan (seperti bertik-tok, shopping atau scrolling di sosmed), tapi aku tetap menganggap bahwa membaca adalah sebuah aktivitas keren dan harusnya jadi perilaku dasar manusia. Minimal, membaca akan membuat sudut pandangmu luas, omonganmu enak didengar, dan ide-ide kreatifmu merekah.
Masalahnya adalah, menimbulkan ketertarikan membaca bagi setiap orang itu tidak bisa dipukul sama rata. Dari sekian banyak motivasi membaca yang berseliweran, tentu tidak semuanya cocok denganmu. Kamu boleh mencobanya satu persatu hingga menemukan gaya yang paling cocok buatmu membaca, tapi yang paling manjur (buatku) adalah coba saja paksakan diri untuk membaca. Mulanya mungkin membaca buku-buku pokok perkuliahan dan bacaan yang terkait dengan tugas. Nanti mungkin akan merambat kemana-mana dan kamu akan menemukan ketertarikan itu.
Dalam kasusku: sehari-hari harus (baca: memaksakan diri) bergulat dengan berbagai buku berbahasa Arab dan Inggris. Sulit mungkin iya, tapi yang kurasakan agak lain.
Menggeluti bahasa asing membawaku pada kenikmatan membaca bahasa ibu lebih dari apapun. Berbagai padanan kata dan keluwesan bahasa yang dibawa bahasa ibu rasanya begitu ringan namun bisa kuresapi dalam-dalam. Bahasa ibu memberikanku gambaran utuh setiap kata beserta rancangannya dalam sebuah frasa, kalimat, dan paragraf. Kedalaman dan kegamblangan itu yang tidak kudapat dalam bahasa asing.
Belajar bahasa asing ibarat jembatan yang mengantarkanku kembali pada bahasa ibu, yang ditanam dalam kebun-kebun bacaan yang beragam. Maka, tidak ada alasan bagiku untuk tidak suka membaca dalam bahasa indonesia! (harusnya)
Meski begitu, pada akhirnya yang kuharapkan pada bacaan berbahasa asing adalah kegamblangan dan kedalaman yang sama dengan yang kurasakan dalam bahasa ibu. Karena lagi-lagi membaca itu menarik (harusnya), apalagi jika kamu adalah orang dengan keingintahuan yang besar. Membaca pemikiran orang asing, kultur mereka, topik yang menarik bagi mereka, cara mereka membaca sekitar, daaan lain sebagainya. Harusnya itu menarik, ya kan?
Makanya, minimal dirimu itu didisiplinkan. Paksa buat baca, mumpung masih hidup, akalmu sehat, matamu juga.
0 komentar:
Posting Komentar